Merampas dan Terampas
Sesaat ku menyadarinya
Sesaat ku menyadarinya
Purnama menjadi kelambu
Di saput angin hitam nan kelam
Tak mampu bersinar lagi
Kupikir mungkin ini malamnya
Tapi mengapa...
Esok, lusa, dan seterusnya
Kau hilang dilalap gerhana
Bahkan bintang malam,
tega merampas jiwamu yang indah
Hingga kau bagaikan debu
Runtuh ke dalam barak merah membara
Kini jiwamu telah terampas
Termakan binatang tak berhati
yang sanggup menyerap cahaya putihmu
Hingga ngkau tak lagi purnama
Tetapi hanya bulat hitam tak bermakna
Akhirnya...
Aku tak ingin kau ada di mataku
Menghiasi malamku, menyilaukan hatiku
Karena itu semua
Membuat anganku melayang
{abel}
0 komentar:
Posting Komentar